Sejak ada rencana pemerintah untuk
menaikkan harga BBM pada tanggal 1 April lalu, maka beberapa harga sempat naik.
Termasuk salah satunya adalah harga kedelai untuk bahan baku tempe dan tahu
juga ikutan naik.
Dan parahnya, meski pemerintah batal
menaikkan harga BBM, namun harga kedelai yang sudah terlanjut naik, malah tidak
bisa turun. Hal inilah yang membuat para pengrajin tempe dan tahu menjerit
kembali.
Menurut salah seorang pengrajin tempe
asal Desa Jati Kulon, Suntono, Senin 14 Mei 2012, sebelum ada isu kenaikan
harga BBM, harga kedelai hanya Rp. 5.700 per kg.
Namun sejak Maret lalu harga kedelai
mulai merangkak naik. Sekarang harga kedelai adalah Rp. 6.600 per kg.
Meski mengalami kenaikan Rp. 1.000 per
kg, Suntono mengaku kenaikan itu tidak begitu mempengaruhi usahanya.
Karena bila dibandingkan kenaikan harga
kedelai 4 tahun lalu yang mencapai 100%, kenaikan ini dianggapnya masih bisa
ditolerir. Dia juga mengaku masih bisa mengambil keuntungan.
Ditambahkannya, untuk memproduksi tempe
per hari dia membutuhkan 1, 5 kuintal kedelai impor. Sedangkan biaya produksi
yang dikeluarkan per hari rata- rata mencapai Rp. 1 juta.
Posting Komentar